"Globalisation is the ongoing process that is linking people, neighbourhoods, cities, regions and countries much more closely together than they have ever been before. This has resulted in our lives being intertwined with people in all parts of the world via the food we eat, the clothing we wear, the music we listen to, the information we get and the ideas we hold”. (unesco.org)
the importance of globalization in education, Karenanya ITS pun tidak tutup mata menanggapi hal tersebut. ITS senantiasa memupuk komitmennya untuk terus berjalan merambat menuju World Class University (WCU). Kali ini bersama International Office (IO-ITS), yang kembali menggelar salah satu program rutinnya yakni CommTECH Cam. Seperti yang kita tahu CommTECH Camp adalah kesempatan bagi mahasiswa, akademisi, dan profesional dari seluruh dunia untuk belajar tentang komunitas dan masalah global melalui berbagai kegiatan yang menarik tetapi menyenangkan. Diantara serangkaian agenda peserta CommTECH Cam, kunjungan ke Perpustakaan tidak pernah luput dalam agenda mereka, mengingat Perpustakaan merupakan lumbung ilmu dan kerap disebut sebagai jantungnya sebuah perguruan tinggi sehingga patut untuk selalu dikenalkan pada publik.
Senin (03/12), sebanyak 18 peserta berasal dari 3 negara yakni China yang menghadirkan mahasiswa-mahasiswa dari Dalian Maritime University, Ho Chi Minh City University of Technology, dan Northwestern Polytechnical University. Kemudian dari Malaysia menghadirkan peserta dari University Malaysia Perlis dan University Kuala Lumpur Malaysia France Institute. Dan dari Thailand yang dihadiri oleh mahasiswa dari King Mongkut’s University of Technology North Bangkok.
Kunjungan dilangsung pada pukul 12.30 waktu setempat, seperti biasa peserta disambut di selasar Perpustakaan dan diberikan informasi gambaran singkat tentang Perpustakaan ITS. Usai disambut hangat oleh Staff Perpustakaan, peserta melanjutkan agenda utama kunjungan yakni tur perpustakaan. Kali ini tur perpustakaan tersebut diawali dari lantai 5 yakni layanan sirkulasi, lalu berlanjut ke lantai 4, lantai 3 dan kembali ke lantai 1.
Selama explore perpustakaan ITS, peserta tidak hanya sekedar melihat dan mendengarkan informasi dari pustakawan ITS. Peserta aktif bertanya dan mencari-cari hal yang bagi mereka unik kemudian mereka akan menggali informasi terkait hal tersebut. Seperti halnya Chong, mahasiswa dari Malaysia ini mengaku tertarik dengan aktivitas beberapa mahasiswa desain produk (despro) yang sibuk menggambar projeknya. Chong bahkan sempat berniat ingin meminta mahasiswa tersebut untuk mengajarinya bagaimana cara menggambar seperti itu.
Berbeda dengan Intan Rosaidi, mahasiswi dari University Kuala Lumpur Malaysia France Institute ini mengaku bahwa perpustakaan ITS ini “amazing” menurutnya.
“this library is antique, looks old pretty and the building is very large. on my campus the library is spread over several branches so it's not too big. and a mini theater is also one that makes me feel amazing, it would be really nice to have a cinema in the library, I can save my pocket because I don't need to go to the cinema.”. ungkap Intan penuh semangat saat ditanya tentang perpustakaan ITS. (nrl)