“Marhaban ya Ramadhan” atau “Selamat datang Ramadhan”, Ungkapan kegembiraan seorang muslim sejati, yang memahami makna kedatangan Ramadhan di dalam kehidupannya. Sebagai wujud rasa syukurnya kepada Allah SWT yang telah menganugerahkannya kesehatan dan usia panjang. Sehingga akhirnya dapat bertemu lagi dengan Ramadhan yang setiap saat kita rindukan sejak perpisahannya dengan bulan yang diberkahi Allah setahun yang lalu. Seorang mukmin atau muslim yang taat kepada Rabb-nya tahu betul akan makna kedatangan Ramadhan di dalam hidupnya, lantaran di bulan yang Suci dan dimuliakan Allah SWT dengan turunnya Al-Quran dibulan tersebut, kita memiliki peluang dan kesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya dengan hanya menunaikan amal yang jumlahnya sama dengan yang kita tunaikan di bulan-bulan yang lain sebagaimana dalam firman Allah SWT yang artinya: “Sesungguhnya kami telah menurunkan Al-Quran pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah bulan kemuliaan itu ?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu dipenuhi kesejahteraan hingga terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr: 1-5) Dan tentang diturunkannya Al-Quran tersebut secara tegas dinyatakan Allah SWT: “… bulan Ramadhan; bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al-Quran……” ( Q.S. Al-Baqarah: 185) Dalam riwayat kehidupan para hamba Allah yang terdahulu, yang kehidu-pan mereka dipenuhi oleh keta’atan kepada Allah SWT ada disebutkan; Bahwa ketika Ramadhan akan tiba, maka merekapun sibuk mandi membersihkan diri dan berhias dengan pakaian yang paling bersih dan cantik yang mereka miliki. Dan ketika kepada mereka ditanyakan; Mengapa mereka berbuat sesuatu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya, maka mereka berkata: “Apakah aku tak patut menyambut tamu yang sangat terhormat; yang diberkahi Allah SWT dengan segala kemuliaan dan keberkahan ?. Bukankah kita akan mendapatkan sesuatu yang tak akan kita dapatkan di bulan atau hari yang lainnya selain dari apa yang diberikan-Nya di dalam Ramadhan ?.” Bagi orang-orang beriman yang yakin betul akan kemurahan Rabb-Nya Allahu Azza wa Jalla, tak ada satu alasan yang dapat dikatakan untuk menyebutkan Ramadhan itu sebagai bulan yang akan mengurangi aktifitas mereka sehari-hari lantaran harus menjalankan ibadah puasa. Sebab kewajiban-kewajiban hidup yang mesti dilaksanakan tidak hanya berbentuk ibadah yang secara khusus, yang selama ini kita kenal dengan apa yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya untuk kepentingan akhirat. Akan tetapi ibadah juga dapat berarti menjalankan kewajiban-kewajiban untuk dan atas sesama manusia atau muamalah yang sejalan dengan ketentuan agama (Islam) yang telah disyariatkan Allah SWT. Dan selama kewajiban tersebut dijalankan dengan baik, maka ia juga berhak atas pahala dan balasan dari Allah SWT, yang di dalam Ramadhan juga akan dilipat gandakan nilainya. Bahkan saking Maha Pemurahnya Allah SWT kepada hamba-Nya yang ta’at, aktifitas tidur di bulan Ramadhan pun mendapat pahala yang berlipat ganda, selama tidur itu dilaksanakan untuk menjaga kesucian puasa dan tidak meninggalkan kewajiban yang lain. Jadi dengan demikian pantaslah kita mengucapkan Marhaban ya Ramadhan “Keberkahan di Bulan Suci Ramadhan” dan bergembira atas kedatangannya. Dan tentu saja akan kita manfaatkan peluang untuk memperoleh rahmat dan nikmat yang besar, yang telah disediakan Allah SWT. Amiin (kangmud)
Keberkahan di Bulan Suci Ramadhan
Selasa, 15 Nov 2016, 09:59:12 WIB - 5107 View