Iman dalam islam bukanlah sekedar percaya, tetapi melingkupi tiga (3) aspek, yang kesemuanya ada pada diri manusia yaitu qalbu (hati), lisan (tutur kata) dan amal sholeh (tingkah laku dan perbuatan). Apa artinya dari ketiga aspek tersebut??? Artinya adalah seseorang yang beriman harus meyakini dalam hatinya dengan sesungguh-sungguhnya tentang semua hal yang harus di yakininya, yaitu pertama yakin dan percaya Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur, kedua yakin dan percaya akan keberadaan Rasullullah saw dan ketiga yakin dan percaya Al-Qur’an sebagai perintah dan petunjuk. Kemudian menjelaskan dengan lisan dan tutur katanya sebagai sebuah pernyataan keimanannya. Dan selanjutnya dijabarkan atau dibuktikan secara keseluruhan dalam amal sholeh perbuatannya. Tidak bisa dikatakan beriman seseorang, apabila tidak memenuhi tiga aspek tersebut. Kemudian apa-apa yang bisa menguatkan keimanan kita?? Sehingga mampu membawa ketaatan total kita kepada Allah SWT. Naaaahhhh…. berikut terapi atau cara meningkatkan keimanan kita : 1. Shalat tepat waktu dan khusyu’, diniatkan hanya semata-mata kepada Allah SWT, kemudian di tambah dengan sholat sunnah. 2. Shaum (puasa). Selain puasa di bulan Ramadhan, ditambah dengan puasa-puasa sunnah seperti puasa senin-kamis, puasa Daud, puasa Arafah, dan lain-lain. 3. Memperbanyak membaca Al-Qur’an. Dengan banyak membaca ayat-ayat Al-Qur’an akan membawa ketenangan di dalam hati. Dalam QS Al-Anfal (8:2) : Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya. Dan hanya kepada Allah SWT mereka bertawakal.” 4. Dzikir, istiqfhar dan tafakur. Dengan memperbanyak berdzikir akan senantiasa mengingat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Kemudian kita bertafakur, melakukan perenungan dengan melihat, menganalisa, meyakini secara pasti untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah SWT. Tafakur yang dilakukan akan meningkatkan tauhid, keyakinan dan kepercayaan kepada Allah berdasarkan akal pikiran dan perasaan (hati). 5. Berkumpulah dengan orang-orang sholeh dan sholehah. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah Saw bersabda, “Perumpamaan teman yang shalih dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Berteman dengan penjual minyak wangi akan membuatmu harum karena kamu bisa membeli minyak wangi darinya atau sekurang-kurangnya mencium bau wanginya. Sementara berteman dengan pandai besi akan membakar badan dan bajumu atau kamu hanya akan mendapatkan bau tidak sedap”. (HR. Bukhari Muslim). 6. Dzikrul Maut. Mengingat kematian bisa dilakukan dengan menjenguk orang sakit, mendatangi orang yang meninggal, membantu memandikan, mengkafani, mensholatkan jenazah, dan lain-lain. Dalam QS Yunus (10:49) : ”…… setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” Firman Allah SWT tersebut sangat jelas sekali bahwa kematian itu PASTI. Dan tidak ada seorangpun yang tahu waktu ajalnya. 7. Terus menerus melakukan amal kebaikan (amal sholeh). Kita janganlah merasa cukup akan semua kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan. Kita harus senantiasa melakukannya secara terus menerus dengan cara yang benar dan ikhlas. Karena dua hal tersebut yang akan membawa pahala buat kita. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Dan membawa keimanan kita serta menjadikan ketaatan total kita hanya semata-mata kepada Allah SWT. Aamiin.. Aamiin.. Yaa Rabbal Alaamiin… (dee)
dewi88Keimanan Membawa Ketaatan Total
Senin, 14 Nov 2016, 13:52:33 WIB - 11262 View