Saat ini, program 5S+S telah banyak diadopsi oleh berbagai industri di berbagai negara, salah satunya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Popularitas 5S ini tak lepas dari kesuksesan industri Jepang yang selama ini memusatkan perhatiannya terhadap pengurangan segala pemborosan (waste). 5S adalah landasan untuk membentuk perilaku manusia agar memiliki kebiasaan (habit) mengurangi pemborosan di tempat kerjanya.
Salah satu unsur 5S+S adalah Seiso. Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu: pembersihan barang yang telah ditata dengan rapih agar tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkungan serta mesin. Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinar seperti ruang pameran agar lingkungan kerja sehat dan nyaman sehingga mencegah motivasi kerja yang turun akibat tempat kerja yang kotor dan berantakan.
Hari ini (22/06), Jumat pagi yang biasanya diisi dengan senam, pagi ini dimanfaatkan untuk kerja bakti. Karena setelah libur lebaran cukup panjang tentu banyak tiitik maupun sudut yang perlu mendapat perhatian lebih. Sekaligus wujud dari implementasi 5S+S agar baik petugas maupun penggguna semakin betah di perpustakaan karena nyaman dan bersih.
Adapun agenda kerja bakti yang dimulai sejak pukul 07.00 waktu setempat adalah bagi perempuan ditugaskan untuk membersihkan ruangan masing-masing. Sedangkan untuk laki-laki dibagi dua yakni membersihkan taman-taman di sekitar gedung perpustakan dan sebagian lagi membersihkan tandon yang berada di lantai 7 gedung Perpustakaan ITS. Tandon yang ukurannya cukup besar tersebut dibersihkan secara gotong royong sehingga bisa selesai sebelum jam buka perpustakaan.
“senamnya libur dulu, kerja bakti ini kan juga sudah seperti senam. Intinya karena memang hal ini butuh dilakukan agar lingkungan Perpustakaan lebih bersih dan nyaman. Selain itu kerja bakti ini juga merupakan implementasi 5S+S “ jelas Pak Edy, kepala Perpustakaan ITS.