Diselenggarakan di UTM (Universitas Trunojoyo Madura), Seminar tentang pengembangan Institusional Repository kali ini berlangsung pada hari senin, 19 Oktober 2015. Perpustakaan ITS Surabaya sesuai dengan misi untuk meningkatkan profesionalitas SDM yang ada pada kesempatan kali ini telah mengirimkan 3 orang perwakilan untuk mengkuti kegiatan tersebut, yaitu Yeni Anita Gonti, Eko Budi Rahardjo dan Agus Setiawan. Bertempat di gedung Cakra lantai satu, seminar dimulai tepat pukul 09.00, terlambat satu jam dari jadwal yang sudah ditetapkan. Dihadiri oleh sekitar 60 peserta dari beberapa wilayah Jawa Timur, diantaranya Surabaya, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Malang ,Gresik dan wilayah sekitar Madura itu sendiri. Acara diawali dengan pembukaan oleh MC, kemudian sambutan ketua panitia,pak Bondan, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Perpustakaan UTM, ibu Lilik. Sambutan yang menarik adalah ketika bapak Warek II UTM menyampaikan bahwa tidak ada alasan para dosen/sivitas akademika untuk tidak melakukan penelitian, karena hal ini adalah sudah merupakan kewajiban, “Lakukan penelitian walaupun sederhana yang penting berguna bagi masyaraka” demikian kata pak Warek II. Setelah acara coffee break selama kurang lebih 30 menit, maka tibalah pada acara inti yaitu pemaparan/presentasi dari para pemateri. Diawali oleh pemateri pertama yaitu kepala UPT Perpustakaan ITS, bapak Mansur Sutedjo dengan makalah yang berjudul “Strategi Pengembangan Repositori Institusi” . Seperti yang sudah diketahui oleh masyarakat luas bagaimana reputasi perpustakaan ITS dalam mengembangkan Institusional Repository yang dibangun mulai dari nol dan telah beberapa kali menduduki peringkat ditingkat nasional maupun internasional dan telah menjadi pusat rujukan bagi perpustakaan lain yang akan membangun Institusional Repository. Pak Mansur mengemukakan bahwa untuk membangun dan mengembangkan suatu repository institusi diperlukan suatu strategi yang meliputi analisis swot, benchmarking, menyiapkan sumberdaya, dukungan pimpinan, prosedur dan peraturan, software dan hardware serta jaringan, dan juga adanya manajemen untuk menangani informasi karya ilmiah lokal. Selanjutnya masih kata beliau bahwa setelah semua itu terwujud, maka perlu adanya sosialisasi dan workshop pemanfaatan Repositori kepada anggota, kemudian perlu adanya monitoring, pemeliharaan data dan keamanan, agar informasi karya ilmiah lokal tersebut terjaga dari ganggunan virus dan sejenisnya. Pemateri kedua adalah seorang yang sudah tidak asing lagi ditelinga para pustakawan, yaitu Ibu Imas Maesaroh, PhD. Pada kesempatan kali ini beliau memaparkan tentang makalah yang berjudul “ Strategi Pengembangan Institusional Repository Dalam Mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi”. Menurut ibu Imas jumlah perguruan tinggi yang ada di Indonesia sudah cukup banyak (4.313 institusi) akan tetapi masih belum diimbangi dengan adanya pembelajaran, riset, layanan dan manajemen yang baik, sehingga untuk peringkat universitas terbaik seindonesia masih jauh tertinggal di peringkat dunia. “Setiap program studi di beberapa universitas di Indonesia memiliki jurnal akan tetapi yang terakreditas hanya sekitar 158 jurnal sedangkan yang terindeks internasional hanya 19 jurnal. Tentu saja jumlah ini sangat mengenaskan dibandingkan jumlah perguruan tinggi yang ada di Indonesia” demikian ujar ibu yang juga sebagai dosen di UIN Sunan Ampel Surabaya ini. Untuk itulah solusi yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi adalah dengan membangun/mengembangkan Institusional Repository (IR) Untuk membangun sebuah IR, diperlukan kerjasama dan dukungan semua pihak , dari pimpinan perguruan tinggi, tenaga pendidik, peneliti, pustakawan dan juga staff administrasi. Dengan dukungan mereka maka program pengembangan IR akan berjalan mulus yang berarti kesadaran untuk memasukkan karya ilmiah di IR akan semakin tinggi, dan tentu saja masyarakat luas yang akan mendapatkan manfaatnya. Setelah sesi Tanya jawab yang dipandu oleh Moderator Setiawan dari UM kurang lebih setengah jam, seminar dengan judul “Strategi Pengembangan Institusional Repository Untuk Meningkatkan Pendidikan dan Penelitian Di Era Globalisasi” berakhir sekitar jam 12.30 WIB. Dilanjutkan dengan ramah tamah dan pembagian Sertifikat. (yag)
Strategi Pengembangan Institusional Repository Untuk Meningkatkan Pendidikan dan Penelitian Di Era G
Selasa, 15 Nov 2016, 09:00:26 WIB - 1371 View